MAKALAH PERPAJAKAN
BY: BHENT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang
dibentuknya Sistem Administrasi Perpajakan Modern adalah keinginan untuk
membentuk paratur ( Pegawai ) yang bersih, professional dan bertanggung jawab,
serta dapat menciptakan birokrasi yang efektif dan efesien.
Reformasi
perpajakan melalui Sistem Administrasi Perpajakan Modern dilakukan secara
konprehensif (menyeluruh) di segala bidang meliputi :
Ø Bidang
administrasi berupa modernisasi administrasi perpajakan
Ø Bidang
Peraturan perpajakan berupa amandemen UU perpajakan yang mulkai berlaku tahun
2008
Ø Bidang
pengawasan melalui pembentukan bank data nasional ( data
procecing center ) yang berisi data – data wajib pajak di seluruh Indonesia
Karakteristik
Kantor Pajak Modern adalah sebagai berikut :
Ø Struktur
Organisasi berdasarkan fungsi;
Ø Gabungan
dari KPP, KPPBB, dan Karikpa;
Ø Menggunakan
system komunikasi yang modern ( case
management/work flow ) berbasis computer;
Ø Sumber
Daya manusia terseleksi dan selalu dipantau Keseleksiannya;
Ø Sarana
dan prasarana yang lebih baik;
Ø Sistem
remunerasi yang lebih baik;
Ø Penerapan
Kode Etik pegawai yang implementasinya
dalam pengawasan Komite Kode Etik yang diketuai Sekretaris Jendral
Departemen Keuangan;
Ø Adanya
Account Representatif (AR) yang merupakan layanan proak tif melayani Wajib
pajak, termasuk member layanan visit gratis untuk konsultan perpajakan;
Ø Pelayanan
cepat, akurat, dan ramah yang merupakan fasilitas yang responsive di tempat
pelayanan, yang juga di lengkapi help desk;
Ø Tersedia
complaint center untuk menindaklanjuti keluhan Wajib pajak;
Dengan adanya KPP Pratama dan
KP2KP, maka kauntungan yang didapatkan oleh Wajib Pajak antara lain:
1. Pelayanan
yang lebih baik, terpadu dan personil
2. Konsep
One Stop Personel : Wajib pajak cukup
pergi ke satu unit (AR) pada satu kantor untuk menyelesaikan seluruh masalah
perpajakannya;
3. Adanya
tenagan kerja Account Representative (AR) dengan tugas antara
lain:
Ø Kaonsultasi
untuk membantu segala permasalan kewajiban Wajib Pajak
Ø Mengingatkan
Wajib Pajak atas pemenuhan kewjiban perpajakannya;
Ø Update
atas peraturan perpajakn terbaru
4. Pemanfaatan
IT secara maksimal: Email, e-SPT,
e-Filling, dan lain – lain
5. Sumber
Daya manusia yang professional :
Ø Adanya
Fit and proper test;
Ø Pelaksanaan
kode etik yang tegas dan konsisten
Ø Pemberian
tunjangan khusus
6. Pemeriksaan
yang lebih terbuka dan professional dengan konsep spesialisasi;
7. Pelaksanaan
Good Governance di semua lini dan KKN
dapat dihilangkan.
1.2 Identifkasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka diidentifkasikan suatu masalah, yaitu ;
1. Bagaimana
Peranan pemerintah pajak bumi bangunan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asi
Daerah ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan
Maksuda dari penulisan laporan ini yaitu untuk
memenuhi salah satu syarat Uji Kompetensi di SMK Negeri 1 Rancah jurusan
akuntansi. Dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk
mengetahui peranan penerimaan pajak Bumu Bangunan dalam upaya meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah.
1.4 Anggapan dasar
Pajak Bumi Bangunan Peraturan daerah provinsi Jawa
Barat nomor SE-13/PJ./2005.
Pajak Bumi Bangunan adalah semua pajak bumi dan
bangunan maka di mana sudah mandapatkan pajak pendapat yang lebih dari
1.000.000 maka tekena pajak penghasilan
begitu juga dengan pajak bimu dan bangunan di mana harga tanah jual, yang
hingga mencapai 8.000.000 maka sudah terkena pajak Bumi Bangunan
Pajak bumi bangunan selanjutnya di sebut PBB adalah
Pajak Bumi Bangunan .
1.5
Metode Penulisan
Metode
penulisan yang di gunakan dalam penyusunan lapooran tugas akhir ini adalah
matode Deskripti, menurut Bapak Wianro Suharmad dalam bukunya yang berjudul
Pengantar Penelitian Ilmiah yaitu,
metode yang menggambarkan suatu keadaan atau permasalahan yang sedang
terjadi. Berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan
pada waktu melaksanakan Praktek Kerja Lapanagan (1994 ; 134 ) adapun tekhnik
pengumpulan data yang dilakukan penulis antara lain :
1)
Teknik Observasi
Yaitu teknik
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap suatu
objek pengamatan dengan mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan
laporan tugas akhir yang akan menulis suatu hingga di peroleh data yang lengkap
akurat.
2) Teknik
Stud Pustaka
Yaitu teknik
pengumpulan data dengan menggunakan data atau mengumpulan sumber – sumber
tertulis dengan cara membaca, mempelajari, dan mencatat hal-hal yang penting
dan yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas guna memperoleh
gambaran secara teorotis yang dapat menunjang dalam penyusunan laporan tugas
akhir.
1.6
Waktu dan Tempat Job Training/Prakerin
Waktu dan tempat prakerin dilaksanakan mulai tanggal
1 maret dengan 29 mei 2010 Bertempat di Jl. Ahmad Yani No.75 Telp (0256)
331466-341750 Ciamis 46215
Prakerin dilaksanakan kurang lebih tiga bulan, masuk
kerja mulai hari senin sampai dengan jum`at, Dimulai pada pukul 07.30 WIB
sampai 17.00 WIB.
BAB
II
Tinjauan
Pustaka
2.1 Pengertian
Kpp Pratama di betuk dengan ‘meleburkan’
tiga jenis kantor pelayanan yang ada
selama ini yakni, KPP, KPPBB, dan karikpa. Meskipun terdapat penggabungan tugas
pokok dan fungsi yang melekat pada kanto – kantor. Tersebut tetap ada, melalui
strukutr baru pada KPP Pratama yang berbasis fungsi. Fungsi yang dimaksud
antara lain meliputi fungsi pelayanan, fungsi pengawasan dan konsultasi yang
memperkenalkan Account Representatif
(AR), fungsi penagihan, fungsi pemeriksaan, fungsi eksentifikasi, dan terakhir
fungsi pengolahan data dan informasi.
Perubahan struktur tersebut dilakukan
dengan tujuan agar tetap lebih meningkatkan fungsi pelayanan dan pengawasan
terhadap wajib pajak. Selama ini, dalam rangka memenuhi kewajiban perpajakan,
wajib pajak harus berurusan dengan minimal 3 kantor dengan beberapa seksi di
berbeda didalamnya. Sebagai ilustrasi, ketika seorang wajib pajak akan
melaporkan pembayaran PBB, maka wajib pajak tersebut diperiksa, maka kantor
yang menangani adalah karikpa yang merupakan unit kantor tersendiri dan
terpisah dari KPP maupun KPPBB.
Diharapkan dengan penyatuan berbagai
kntor pajak tersebut, maka kantor maupun aparat pajak dapat :
·
Lebih mendekat ke Wajib Pajak, sehingga
fungsi pelayanan dan pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik;
·
Menjalankan fungsi ekstensifikasi lebih
optimal;
·
Memberikan pelayanan yang lebih baik
melalui konsep one stop service yang
melayani seluruh jenis pajak dan debirokrasi pelayanan;
·
Menurunkan cost of tax compliance;
·
Optimalisasi pemanfaatan database untuk kepentingan pengawasan.
KPP Pratama Ciamis sebelumnya bernama
KPPBB Ciamis yang dibentuk berdasarkan dengan surat edaran Direktur Jendral
Pajak nomor SE-13/PJ./2005 tentang PETUNJUK PELAKSANAAN DALAM RANGKA REORGANISASI
DIREKTORAT JENDRAL PAJAK BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
473/KMK.01/2004 dan peraturan Menteri Keuangan nomor 55/PML.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Investasi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.
Kantor KPPBB Ciamis ini merupakan
pecahan dari KPPBB Tasikmalaya dan
berada dibawah kanwil DJP Jawa Barat II.
Dengan pembentukan KPPBB Ciamis ini diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan perpajakan khususnya PBB kepada masyarakat yang
meliputi wilayah kerja yang meliputi
kebupaten ciamis dan kota banjar.
Seiring dengan modernisasi perpajakan
terbentuklah KPP Pratama Ciamis yang berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Pajak nomor KEP-112/PJ./2007 tanggal
9 Agustus 2007 tentang penerapan Organisasi , tata kerja, dan saat Mulai
beroprasinya Kantor Pelayanan Pajak
Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan konsultasi perpajakan di
lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Banten, Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Barat II.
KPP Pratama Ciamis merupakan luburan
dari KPPBB Ciamis dan pecahan KPP Tasikmalaya dengan menjalankan konsep
pelayanan one stop service yang melayani
seluruh jenis pajak. Kantor ini mulai beroprasi pada tanggal 28 Agustus 2007
seiring dengan Launching Modernisasi
Kantor Pelayanan Pajak yang ada di wilayah kanwil DJP Jawa Bagian Barat II (
yang saat ini adalah Kanwil DJP Jawa Barat I ).
BAB
III
Objek
Penelitian
3.1
Sejarah Singkat KPP Pratama Ciamis
Kabupaten
ciamis
Keadaaan alam di kabupaten ciamis cukup potensial di
sector pertanian dan pariwisata.
Di sector pertanian, ada beberapa komoditi yang di
unggulkan, diantaranya adalah lobster, kakap merah, bawal, udang jerbung dan
layur dari subsector perikanan laut. Di subsector budidaya ikan air ada gurame,
nila gift dan udang galah, sapi, ayam ras dan domba adalah yang potensial di
subsector peternakan. Dan dari subsector perkebunan yang potensial adalah
cengkeh, kakao, lada dan kelapa.
Menurut data BPS tahun 2007, Luas tanah sawah di
kabupaten Ciamis adalah 51.688 ha, sementara tanah kering yang tercatat adalah
192.791 ha.
Kota
Banjar
Wilayah administrasi Kota Banjar yang tidak terlalu
menyebar menyebabkan persebaran penduduk di kota banjar ini hampir merata.
Kecamatan Banjar menjadi kecamatan dengan kepadatan penduduk palinng tinggi
jika dibandingkan dengan wilayah kota banjar yang lain, yaitu mencapai
1.978,87/km2. Hal ini dikarenakan adany
pusat perekonomian dan perguruan tinggi di kecamatan tersebut.
Berdasarkan kata suseda, jumlah penduduk tahun 2006
usia 10 tahun ke atas yang berkerja menurut lapangan perkerjaan tercatat yang
paling banyak adalah sector pertanian
sebesar 22,12% dan yang terkecil adalah sector keuangan sebesar 1,80%
Namun demikan, meskipun sector pertanian ini
menempati urutan paling tinggi dalam memegang
peranan perekonomian di Kota Banjar, didapatkan data bahwa dari tahun
sebelumnya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini mengindikasikan
bahwa perekonomian Kota Banjar mengalami pergeseran dari sector ke sector non
pertanian.
KPP Pratama Ciamis merupakan salah satu KPP yang
telah menrapkan system adaministrasi perpajakan modern yang berada di wilayah
kantor Wilayah DJP jawa Barat I.
3.2 Job Description
Perincian
tugas dari masing – masing seksi adalah sebagai berikut :
Sub
Bagian Umum
Melakukan tugas pelayanan kesekretariatan dengan
cara mengatur kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,
serta perlengkapan untuk menunjang kelancaran tugas kantor Pelayanan Pajak.
Seksi
Pengolahan Data dan Informasi
Melakukan pengumpulan, pengolahan data, penyajian
informasi perpajakan, perekaman document perpajakan, pelayanan dukunagn teknis
computer, pemantauan aplikasi e-SPT dan
e-Felling derta penyiapan laporan
kinerja.
Seksi
Pelayanan
Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum
perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan surat
lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan regristasi Wajjib Pajak, dan
kerjasama perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Seksi
Penagihan
Melakukan urusan piñata usahaan piutang pajak,
pwnundaan dan angsuran ttunjangan pajak, penagihan aktiv, usulan penghapusan
piutang pajak, serta penyimpanan dokumen – dokumen penagihan sesuai ketentuan
yang berlaku.
Seksi
Pemeriksaan
Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan
pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah
Pemeriksaan pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
Seksi
Ekstensifikasi Perpajakan
Melakukan pengamatan kepatuhan kewajiban perpajakan
Wajib Pajak, bimbingan / himbauan kepada wajib pajak dan konsultasi teknis
perpajakan, penyusunan Profil Wajib Pajak, rkonsiliasi sata wajib pajak dalam
rangka melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding
berdasarkan ketetuan yang berlaku.
Kelompok
Jabatan Fungsional
Pejabat Fungsional terdiri atas pejabat fungsional
pemeriksa dan pejabat Fungsional penilai yang bertanggung jawab secara langsung
kepada kepala KPP Pratama. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Pejabat Fungsional
Pemeriksa berkoordinasi dengan seksi pemeriksaan sedangkan pPekabat Fungsional
Penilai berkoordinasi dengan seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsional Penilai
berkoordinasi dengan seksi Ekstensifikasi.
Account
Representative
Dalam organisasi KPP Pratama terdapat jabatan Account Representative ( Staf pendukung
layanan ) yang berada di bawah pengawasan dan bimbingan kepala seksi pengawasan
dan konsultasi. Ikhtisar tugas Account
Representative adalah sebagai berikut :
Pengawasan kepatuhan kewajiban
perpajakan Wajib Pajak;
Bimbingan / Himbauan kepada Wajib Pajak
dan konsultasi teknis perpajakan;
Penyusunan profil Wajib Pajak;
Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan
ketentuan yang berlaku;
Memberikan informasi perpajakan;
Pembagian tugas AR dilakukan dengan membagi habis
Wilayah kerja seksi pengawasan dan konsultasi perpajakan ( PPH, PPN, PBB,
BPHTB, dan pihak lainnya ). Untuk mempermudah pembagian wilayah kerja AR dapat
digunakan peta wilayah /blok PBB dengan memperhatikan beban kerja.
Pemberian layanan perpajakan baik kepada seluruh
masyarakat merupakan tututan bagi Derektorat Jendarl Pajak dalam pengejawatahan
visinya yaitu” mewujudkan system adaministrasi perpajakan kelas dunia yang
dibanggakan dan di percaya masyarakat”. Hal ini berlaku di seluruh wilayah
Indonesia yang dilayani oleh Direktorat Jendral Pajak. Berangkat dari hal
tersebut, guna meningkatkan pelayanan perpajakan di wilayah KPP Pratama dengan
cakupan yang luas, Direktorat Jendral Pajak membentuk KP2KP sebagai unit
pelayanan perpajakan di luar wilayah KPP Pratama.
KPP Pratama Ciamis dalam memberikan pelayanan fungsi
pelayanan kepada masyarakat dibant oleh KP2KP Banjar, dikarenakan wilayah kerja
KPP Pratama Ciamis yang memiliki cakupan luas. Sehingga diharapkan dapat tetap
memberikan pelayanan perpajakan yang terbaik bagi masyarakat.
KP2KP Banjar terletak di jalan Kaum NO.1 Banjar,
memiliki fungsi pelayanan utama perpajakan yang dapat memenuhi kebutuhan
administrasi perpajakan bagi wajib pajak. Diharapkan pelaksanaan self assement
wajib pajak tidak lagi mengalami kendala terlalu besar dengan didirikannya
KP2KP di pusat perekonomian masyarakat yang jauh dari lokasi KPP Pratama. Fitur
– fitur On-line yang ada di KP2KP di upayakan pula untuk mencakup aspek
pelayanan yakni;
1. Pendaftaran
dan penerbitan NPWP;
2. Pelaporan
SPT;
3. Peberian
informasi perpajakan sencara komprehensif bagi Wajib Pajak dan Wajib Pajak
Potensial
Selain memberikan pelayanan administrasinperpajakan,
KP2KP diharapkan memberikan penyuluhan perpajakan yang menyentuh bagi masyarakat. Hal ini dirasa penting
karena amanat yang diemban oleh
Direktorat Jendral Pajak sebagain punggawa penerimaan Negara semakin mudah,
oleh Karena itu maka diperlukan satu unit yang secara sistemik dapat
membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam hal pelaksanaan
kewajiban perpajakan secara menyeluruh dan kontinyu serta memiliki daya
jelajahi yang lebih baik.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian diatas penyusun dapat mengambil
beberapa kesimpulan daiantaranya :
1.
Peranan penerimaan Pajak Bumi Bangunan
Unit Pelayanan Kantor Pajak Ciamis sudah bagus dan efisien dan berpengaruh
terhadap pendapatan Keuangan Pemerintah Negara Republik Indonesia.
2.
Hambatan – hambatan peranan penerimaan
pajak bumi bangunan dilakukan unit pelayanan Kantor Pajak Pratama Ciamis, dalam
penataan kearsipan sudah baik, dan dalam pembayaran kini sudah lancar.
3.
Upaya – upaya dalam peranan penerimaan
pajak Bumi Bangunan dilakukan Unit Pelayanan Kantor Pajak Pratama Ciamis, dalam
sosialisasi masyarakat kini sudah meningkat dengan adanya selalu brkomunikasi
antara satu sama lain.
4.2 Saran
Saran
– saran yang bias penyusun sampaikan :
1.
Agar Unit Pelayanan Kantor Pajak Pratama
Ciamis dapat meningkatkan mutu dan kualitas kerjanya, maka pegawai unit
pelayanan Kantor Pajak Ciamis harus melakukan studi banding dengan Unit
Pelayanan Pajak Bumi Bangunan dengan wilayah lain.
2.
Agar pencarian dan penataan arsip lebih
mudah dan rapih maka, dalam penataannya harus tersusun sesuai urutannya dari nomor terkecil hingga yang terbesar.
DAFTAR
PUSTAKA
Kunia
Wahyu, 2007. Selayang pandang penerimaan
Non Pajak Di Provinsi Jawa Barat. Bandung :Dispenda
Soemitro.
R.1977. Dasar – dasar hukum Pajak dan
Pajak Pendapatan.
Soemarso
SR Amir Abadi Jusuf, 1993.Akuntansi ntuk
SMTA. Jakarta :PT Salemba Empat
Supriady
Deddy, 2001. Otonomi Penyelenggara
Pemerintah Daerah. Jakrata : Gramedia.
Yandianto.
2007. Kamus Bahasa Indonesia.
2 komentar:
iNdah Menurutahli pakar ,,sangat mmbantu
iNdah Menurutahli pakar ,,sangat mmbantu
Posting Komentar