Senin, 30 Januari 2012

MAKALAH TENTANG PEMBERDAYAAN SALAK PONDOK


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Salak Pondoh dibudidayakan dibeberapa tempat di Jawa. Memiliki bentuk, ukuran, dan warna buah yang berbeda-beda diperoleh secara vegetative (cangkok). Perbedaan bentuk luar yang demikian disebut modifikasi dan tidak dapat diturunkan.
Berdasarkan uraian diatas penulis berharap semoga dari makalah ini dapat membangkitkan minat membudidayakan buah salak Pondoh dikalangan masyarakat bisa meningkat dan masyarakat menyukai Salak Pondoh.

1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
Bagaimana cara membudidayakan salak pondoh

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah :
1.      Deskripsi Lokal
2.      Pertumbuhan dan Perkembangan
3.      Cara budidaya
4.      Panen











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi dan Nama Lokal
            Terutama factor edafik dan klimatik ( termasuk ketinggian) dapat menyebabkan bentu luar (fenotip) yang berbeda pula. Besarnya perubahan fenotip akbiat pengaruh faktor luar.

2.1.1 Deskripsi salak Pondoh
Salak Pondoh berakar serabut. Silindris diamatris 6.8 mm Salak Pondoh Memiliki daun majemuk, menyirip,genap, beranak, daun gasal, pada bagian ujung 2-3 helai naka daun menyatu. Salak Pondoh memiliki bunga berpasangan, terletak diketiak sisik: pasangan bunga jantan berukuran sama. Masing-masing panjang 7-8 mm. Diametris 4-5 mm. Pasngan bunga betina yang satu besar dengan ukuran panjang 4,5-7 cm diameter 4-6 cm. Biji salak pondoh umumnya berjumlah tiga butir perbuah:

2.1.2 Nama-Nama Lokal
Nama salak pondoh semula diberikan kepada salah hitam dan dikenal sejak tahun 1920 an (Anon : 1997). Berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna kulit serta tempat budidayanya dikenal ada beberapa salak Pondoh.
1.      Salak Pondoh Hitam
Berbentuk bulat sampai bulat telur salak ini memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan dengan salak pondoh lainnya.
2.      Salak Pondoh Hitam Kemerahan
Bentuknya cenderung bulat, panjang 6 – 6,5 cm. sedangkan daging buahnya berwarna krem. Aroma dan rasanya seperti nanas.

2.2.Tempat dan Syarat
Salak pondoh dapat tumbuh subur dan diproduksi optimal didataran rendah sampai ketinggian 400 m dpl dengan iklim tropika. Produksinya dengan curah hujan 2000 mm pertahun. Salak pondoh dibawah naungan tanah regosol (regosol abu vulkanik) adalah jenis tanah yang belum jelas membentuk diferensi horizon.

2.3.Faktor – foktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
            Pertumbuhan vegetative dipengaruhi oleh faktor – faktor internal (genetis dan zat tumbuh). Interaksi antar faktor tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi.

2.3.1        Teksur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relative tiga golongan besar dalam suatu masa tanah.

2.3.2        Struktur Tanah
Struktur Tanah adalah susunan saling mengikat antar partikel – partikel tanah. Struktur tanah dibedakan menjadi 7 tipe:
1.      Lemping
2.      Tipe Tiang
3.      Tipe gumol
4.      Tipe remah
5.      Tipe granuler
6.      Tipe berbutir tunggal
7.      Tipe pejal

2.3.3        Cahaya
Cahaya adalah bagian dari spektrim elekromagnetik yang mempunyai gelombang antara 400 dan 750 mm.

2.4.Cara Budidaya
Budidaya salak pondoh telah meluas di Jawa. Salak tetap disukai dan dibutuhkan. Salak pondoh masih memberikan keuntungan.
2.4.1.      Pengadaan bibit
Bibit adalah calon individu tanaman yang baru  diperoleh secara generative (seksual) atau vegetative (Ak seksual). Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik. Sebaliknya bibit yang kurang baik jarang menghasilkan tanaman yang baik.
1. Penyemaian Biji
Biji (benih) dapat ditanam langsung pada lahan yang telah disiapkan dengan jarak tanam (2 – 2,5) X 2 meter.

2.4.2.      Penyemaian Dalam Polibag
Penyemaian dalam polibag (kantong pelastik) untuk penuyemaian ini diperlukan poly bag berukuran 29 X 18 cm.

2.4.3.      Pencangkokan
Pencangkokan merupakan salah satu cara perangkaran atau pembiakan vegetative, pencangkokan dapat dilakukan terhadap anakan tunas yang baru muncul pada pangkal batang (dalam tanah).

2.4.4.      Penanaman bibit
Penanaman bibit dilakukan dengan cara membenamkan media tanam area kebun salak diperlukan 4 – 10 % pohon jantang. Ditanam tersebar antara pohon betina untuk penyerbukan buatan. Penanaman pohon jantan di pinggir kebun akan memudahkan dalam mendapatkan tongkol bunga jantan yang menyerbuk.

2.4.5.      Pemupukan
Untuk dapat tumbuh dan berkembang serta berproduksi optimal, tanaman memerlukan nutrisi, mineral atau untur hara dalam keadaan cukup. Maka tanah perlu dipupuk. Pupuk yang digunakan pupuk organic atau pupuk anorganik.
2.4.5.1.Pupuk organic
Pupuk organic terdiri atas pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau dan pupuk lainnya.

2.4.5.2.Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk yang diproduksi oleh pabrik atau industry pupuk. Pupuk anorganik adalah pupuk kimia. Yang termasuk pupuk anorganik adalah: Urea, KCL, TSP dan lain – lain.

2.4.6.      Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman salak dapat terserang hama dan penyakit. Tanaman salak yang terserang penyakit dapat mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Mengetahui lebih awal gejala serangan penyakit dan cara mengatasinya akan mencegah kerugian.
2.4.6.1.Hama
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara – cara berikut :
1. menjaga kebersihan kebun
2. jangan melukai batang dan memangkas tanggai
2.4.6.2.Penyakit
Ada beberapa penyakit pada tanaman salak pondoh yagn disebabkan oelh jamur/ cendawan seperti : mylena Sp., pestaloka Sp. Dan jamur upas (Cortirium salmuni color)

2.5.Panen
Salak pondoh termasuk buah yang mudah rusak atau membusuk dan tidak tanan lama dalam penyimpanan panennya harus dilakukan secara tepat. Yaitu salak pondoh yang sudah dipanen atau dipetik disimpan dalam peti  kayu yang memiliki sela, pada peti tersebut diberi lapisan kertas guna mengurangi kadar air dalam udaranya. Karena buah salak akan cepat membusuk kengan keadaan udara yang lembab. Jadi simpang salak pondoh ditempat yang sejuk dan kering.

2.5.1.      Waktu dan Cara Panen
Buah salak pondoh akan matang setelah 5 – 7 bulan sejak penyerbukan. Di Indonesia panen raya pada bulan November dan bulan desember. Untuk memanen adalah menjelang buah matang di pohon. Pada saat itu buah memiliki rasa enak dan aroma yang khas. Salak yang telah matang kulitnya tampak bersih dan mengkilat dan apabila dipegang tidak terlalu kasar. Buah salak dipanen dengan cara memotong pangkal tangkai dompol dengan pisau atau sabit yang ujungnya bengkok membentuk kait yang tajam.

2.5.2.      Penanganan Pasca Panen.
Buah salak yang sudah dipanen tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sehingga kualitasnya tetap baik sampai kekonsumen.

2.5.3.      Penyimpanan.
Penyimpanan biasanya dilakukan sebelum dan selam pemasaran. Cukup ventilasi dengan sirkulasi udara yang baik. Dalam penyimpanan sebaiknya buah salak tidak dimasukan kedalam karung, untuk menghindari kemungkinan terserang hama atau tertular penyakit.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada BAB I, BAB II, penulsi dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.      Ada beberapa cara mengetahui pertumbuhan dan perkembangan salak pondoh dan kita mengenal penyemaian benih, penanaman dan penyakit.
2.      Salak pondoh adalah salah satu buah yang disukai masyarakat.

3.2  Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini para petani salak pondoh dapat memperhatikan atau membudidayakan cara penanaman sampai pemasaran dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Harsoyo, Purnomo. 2006. Budidaya Salak Pondoh. Semarang : Aneka Ilmu


BIODATA PENULIS


Fitriani, dilahirkan di Rimbo Bujang Tanggal Delapan Maret Seribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima. Fitri adalah pasangan dari Bapak Subagio dan Ibu Ngatemi. Sejak kecil hobinya membaca. Dan ia memiliki cita – cita untuk menjadi seorang guru.