BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salak
Pondoh dibudidayakan dibeberapa tempat di Jawa. Memiliki bentuk, ukuran, dan
warna buah yang berbeda-beda diperoleh secara vegetative (cangkok). Perbedaan
bentuk luar yang demikian disebut modifikasi dan tidak dapat diturunkan.
Berdasarkan
uraian diatas penulis berharap semoga dari makalah ini dapat membangkitkan
minat membudidayakan buah salak Pondoh dikalangan masyarakat bisa meningkat dan
masyarakat menyukai Salak Pondoh.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah
dalam makalah ini adalah
Bagaimana cara membudidayakan salak
pondoh
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan
Penulisan makalah ini adalah :
1. Deskripsi
Lokal
2. Pertumbuhan
dan Perkembangan
3. Cara budidaya
4. Panen
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Deskripsi dan Nama Lokal
Terutama factor edafik dan klimatik
( termasuk ketinggian) dapat menyebabkan bentu luar (fenotip) yang berbeda
pula. Besarnya perubahan fenotip akbiat pengaruh faktor luar.
2.1.1
Deskripsi salak Pondoh
Salak
Pondoh berakar serabut. Silindris diamatris 6.8 mm Salak Pondoh Memiliki daun
majemuk, menyirip,genap, beranak, daun gasal, pada bagian ujung 2-3 helai naka
daun menyatu. Salak Pondoh memiliki bunga berpasangan, terletak diketiak sisik:
pasangan bunga jantan berukuran sama. Masing-masing panjang 7-8 mm. Diametris
4-5 mm. Pasngan bunga betina yang satu besar dengan ukuran panjang 4,5-7 cm
diameter 4-6 cm. Biji salak pondoh umumnya berjumlah tiga butir perbuah:
2.1.2
Nama-Nama Lokal
Nama
salak pondoh semula diberikan kepada salah hitam dan dikenal sejak tahun 1920
an (Anon : 1997). Berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna kulit serta tempat
budidayanya dikenal ada beberapa salak Pondoh.
1. Salak Pondoh
Hitam
Berbentuk
bulat sampai bulat telur salak ini memiliki ukuran yang paling kecil
dibandingkan dengan salak pondoh lainnya.
2. Salak Pondoh
Hitam Kemerahan
Bentuknya
cenderung bulat, panjang 6 – 6,5 cm. sedangkan daging buahnya berwarna krem.
Aroma dan rasanya seperti nanas.
2.2.Tempat
dan Syarat
Salak
pondoh dapat tumbuh subur dan diproduksi optimal didataran rendah sampai
ketinggian 400 m dpl dengan iklim tropika. Produksinya dengan curah hujan 2000
mm pertahun. Salak pondoh dibawah naungan tanah regosol (regosol abu vulkanik)
adalah jenis tanah yang belum jelas membentuk diferensi horizon.
2.3.Faktor
– foktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan
vegetative dipengaruhi oleh faktor – faktor internal (genetis dan zat tumbuh).
Interaksi antar faktor tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi.
2.3.1
Teksur Tanah
Tekstur
tanah adalah perbandingan relative tiga golongan besar dalam suatu masa tanah.
2.3.2
Struktur Tanah
Struktur
Tanah adalah susunan saling mengikat antar partikel – partikel tanah. Struktur
tanah dibedakan menjadi 7 tipe:
1. Lemping
2. Tipe Tiang
3. Tipe gumol
4. Tipe remah
5. Tipe granuler
6. Tipe berbutir
tunggal
7. Tipe pejal
2.3.3
Cahaya
Cahaya
adalah bagian dari spektrim elekromagnetik yang mempunyai gelombang antara 400
dan 750 mm.
2.4.Cara
Budidaya
Budidaya
salak pondoh telah meluas di Jawa. Salak tetap disukai dan dibutuhkan. Salak
pondoh masih memberikan keuntungan.
2.4.1. Pengadaan
bibit
Bibit
adalah calon individu tanaman yang baru
diperoleh secara generative (seksual) atau vegetative (Ak seksual).
Bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang baik. Sebaliknya bibit yang
kurang baik jarang menghasilkan tanaman yang baik.
1. Penyemaian
Biji
Biji
(benih) dapat ditanam langsung pada lahan yang telah disiapkan dengan jarak
tanam (2 – 2,5) X 2 meter.
2.4.2. Penyemaian
Dalam Polibag
Penyemaian
dalam polibag (kantong pelastik) untuk penuyemaian ini diperlukan poly bag
berukuran 29 X 18 cm.
2.4.3. Pencangkokan
Pencangkokan
merupakan salah satu cara perangkaran atau pembiakan vegetative, pencangkokan
dapat dilakukan terhadap anakan tunas yang baru muncul pada pangkal batang
(dalam tanah).
2.4.4. Penanaman
bibit
Penanaman
bibit dilakukan dengan cara membenamkan media tanam area kebun salak diperlukan
4 – 10 % pohon jantang. Ditanam tersebar antara pohon betina untuk penyerbukan
buatan. Penanaman pohon jantan di pinggir kebun akan memudahkan dalam
mendapatkan tongkol bunga jantan yang menyerbuk.
2.4.5. Pemupukan
Untuk
dapat tumbuh dan berkembang serta berproduksi optimal, tanaman memerlukan
nutrisi, mineral atau untur hara dalam keadaan cukup. Maka tanah perlu dipupuk.
Pupuk yang digunakan pupuk organic atau pupuk anorganik.
2.4.5.1.Pupuk organic
Pupuk
organic terdiri atas pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau dan pupuk
lainnya.
2.4.5.2.Pupuk Anorganik
Pupuk
anorganik adalah pupuk yang diproduksi oleh pabrik atau industry pupuk. Pupuk
anorganik adalah pupuk kimia. Yang termasuk pupuk anorganik adalah: Urea, KCL,
TSP dan lain – lain.
2.4.6. Pengendalian
Hama dan Penyakit
Tanaman
salak dapat terserang hama dan penyakit. Tanaman salak yang terserang penyakit
dapat mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Mengetahui
lebih awal gejala serangan penyakit dan cara mengatasinya akan mencegah
kerugian.
2.4.6.1.Hama
Pengendalian
hama dapat dilakukan dengan cara – cara berikut :
1. menjaga
kebersihan kebun
2. jangan
melukai batang dan memangkas tanggai
2.4.6.2.Penyakit
Ada beberapa
penyakit pada tanaman salak pondoh yagn disebabkan oelh jamur/ cendawan seperti
: mylena Sp., pestaloka Sp. Dan jamur upas (Cortirium salmuni color)
2.5.Panen
Salak
pondoh termasuk buah yang mudah rusak atau membusuk dan tidak tanan lama dalam
penyimpanan panennya harus dilakukan secara tepat. Yaitu salak pondoh yang
sudah dipanen atau dipetik disimpan dalam peti
kayu yang memiliki sela, pada peti tersebut diberi lapisan kertas guna
mengurangi kadar air dalam udaranya. Karena buah salak akan cepat membusuk
kengan keadaan udara yang lembab. Jadi simpang salak pondoh ditempat yang sejuk
dan kering.
2.5.1. Waktu dan
Cara Panen
Buah salak
pondoh akan matang setelah 5 – 7 bulan sejak penyerbukan. Di Indonesia panen raya
pada bulan November dan bulan desember. Untuk memanen adalah menjelang buah
matang di pohon. Pada saat itu buah memiliki rasa enak dan aroma yang khas.
Salak yang telah matang kulitnya tampak bersih dan mengkilat dan apabila
dipegang tidak terlalu kasar. Buah salak dipanen dengan cara memotong pangkal
tangkai dompol dengan pisau atau sabit yang ujungnya bengkok membentuk kait
yang tajam.
2.5.2. Penanganan
Pasca Panen.
Buah salak
yang sudah dipanen tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sehingga kualitasnya
tetap baik sampai kekonsumen.
2.5.3. Penyimpanan.
Penyimpanan
biasanya dilakukan sebelum dan selam pemasaran. Cukup ventilasi dengan
sirkulasi udara yang baik. Dalam penyimpanan sebaiknya buah salak tidak
dimasukan kedalam karung, untuk menghindari kemungkinan terserang hama atau
tertular penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan pada BAB I, BAB II, penulsi dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Ada beberapa cara mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan salak pondoh dan kita mengenal penyemaian benih, penanaman dan
penyakit.
2.
Salak pondoh adalah salah satu buah yang disukai
masyarakat.
3.2 Saran
Penulis
berharap dengan adanya makalah ini para petani salak pondoh dapat memperhatikan
atau membudidayakan cara penanaman sampai pemasaran dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Harsoyo,
Purnomo. 2006. Budidaya Salak Pondoh. Semarang : Aneka Ilmu
BIODATA PENULIS
|
Fitriani,
dilahirkan di Rimbo Bujang Tanggal Delapan Maret Seribu Sembilan Ratus Sembilan
Puluh Lima. Fitri adalah pasangan dari Bapak Subagio dan Ibu Ngatemi. Sejak
kecil hobinya membaca. Dan ia memiliki cita – cita untuk menjadi seorang guru.